Info Sekolah
Saturday, 27 Jul 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 3 Borong
4 November 2021

MENJAMAH KEBIADABAN, MENJAMBAK PERADABAN

Thursday, 4 November 2021 Kategori : Featured

Oleh: Vinsensius Nurdin

SMAN 3 BORONG-MANGGARAI TIMUR

          Benturan awal yang saya alami ketika berusaha membagi refleksi ini adalah judul dari tulisan. Sekilas dalam pola kebahasaan terasa dan terkesan suatu penggalan berirama puitis. Sejauh berurusan dengan pola ujaran berbentuk irama dan rima atau seni ekspresif dan deklamatif dalam bunyi ujaran, maka kemungkinan bercadarkan puisi. Pengutan saya dalam bergulat dengan benturan ini terjawab dengan ungkapan yang terngiang di telinga saya dengan ungkapan yang penuh makna dan menggetarkan dari Francis Bacon: Poesis doctrinae tanquam somnium/puisi adalah bagaikan sebuah mimpi mengenai ajaran filsafat/kebijaksanaan. Dengan demikian, judul tulisan ini yang terdandan dalam balutan puitik, tetapi tetap dalam cangkang pemikiran reflektif yang bersinergi dengan pola kebijaksanaan tertentu.

          Beberapa waktu belakangan ini, saya sangat menikmati tulisan Paul F. knitter dengan bukunya yang berjudul one earth, many religions. Uraian yang luar biasa dari sang penulis buku ini menghentakkan saya untuk berpikir dan bertindak bahwasannya kebenaran mutlak bukanlah milik saya sendiri dan harus melihat kebenaran pihak lain, apapun bentuknya. Dalam ulasannya yang luar biasa, Knitter bersinggungan dengan persoalan paradigma modernitas dan pascamodernitas. Pembahasan paradigma menghantar Knitter mengutip pandangan Ihab Hassan dalam bukunya Culture of Postmoderism. Ihab Hassan sebagaimana dikutip Knitter dalam catatan kakinya mengetengahkan beberapa perubahan pola hidup manusia dari modernitas dan postmodernitas yakni tujuan menjadi permainan, hierarki diganti anarki dan semantic diganti retorika. Absensi menggantikan presensi,metonomi mengganti metafor dan sebagai pengganti metafisika kini ada ironi.

          Tulisan ini tidak berpretensi menerjemahkan dalam bentuk pembahasan penuh perubahan paradigma modernitas dan pascamodernitas sebagaimana disinggung Ihab Hassan. Tulisan ini hanya bermaksud memverivikasi berbagai perubahan itu dalam dunia saat ini dalam formulasi katakana saja budaya milenialis.

          Tawaran hidup yang sangat menggemaskan setiap pribadi manusia telah menjadi lantunan biasa di zaman milenial ini. Dalam hitungan detik, setiap lantunan telah bermetamorfosis dalam bentuk aksi dan reaksi yang terus berjejal dalam kerumunan massa milenial. Perambahan aksi-reaksi yang terselubung dan pernah berbaret skisma ””tabu”tidak lagi mengeram dalam sarang pemikiran tradisi. Etika dalam bentuk pengajaran edukatif dan moralitas dalam bentuk pola hidup keseharian dialami sebagai urusan dapur dari penghuni vila milenial.

          Perubahan paradigma baik dalam bentuknya yang kelihatan maupun yang terlahir sebagai trending topic massa milenial teleh terdepak dalam urusan pribadi yang menjadi pelakon drama bernama zaman. Roger Haight dalam bukunya An alternative vision, An interpretation of liberation Theology telah mengobservasi bahwa ada tiga pengandaian yang mencirikan perubahan tentang manusia yakni pertama esensi dari eksistensi manusia adalah kebebasan. Kedua,kebebasan itu selalu berkondisi historis. Ketiga,ia selalu mempunyai konteks sosial. Dengan observasi yang dikemukakan Roger Haight di atas merekam perubahan zaman kita dalam pola yang bervariatif. Pribadi/golongan yang masih mendekab peradaban budaya baik lokal maupun nasional harus terus menemukan wahana yang dapat memberdayakan. Berbagai hal yang dilakukan dan terus diperbaharui untuk mengidentifikasi siasat yang mumpuni demi tidak terpaparnya anak bangsa dari kebiadaban.

          Jamahan yang paling mudah dan empuk dalam pesona zaman ini dialami terutama oleh pribadi-pribadi yang merasa seolah-olah terjebak dalam masa milenial atau seperti ungkapan Heidegger bahwa adanya kita di dunia ini(di zaman ini)sebagai suatu “geworfensein” keterbuangan. Benarkah kita terbuang? Terbuang karena kita tidak memiliki kecukupan paham apa lagi kesiapan dan kecakapan mental. Akibat lanjut dari symptom manusia zaman ini nampak jelas dalam pola hidup yang tidak terarah dan orientasinya hanyalah kenikmatan sesaat. Dalam kultus akademisi, keadaan yang mengutamakan kenikmatan hari ini dan di sini dilabelkan dengan nama hedonisme. Aktivitas dan pola pikir beberapa kaum milenial yang terpapar hedonis tampak jelas salah satunya dalam tanggapan terhadap keadaan sosial kemasyarakatan. Tidak mau tahu dengan urusan orang lain kecuali mendatangkan keuntungan finansial semata adalah awal kisah perpecahan manusia yang dari adanya berstatus ens sociale. Pengkhianatan sosial muncul dari tergusurnya nilai dasar kemanusiaan.

          Salah satu pembedahan yang dilakukan dalam tataran akademis misalnya menampilkan ruang etika atau moralitas sebagai zirah kemanusiaan. Etika atau moralitas sebagai akumulasi dari caranya manusia berada sebagai yang terbedakan dengan makhluk pada umumnya. Manusia terhubung secara tidak terpisahkan misalnya dari struktur fisiknya dengan binatang(animal) pada umumnya. Kekhasan yang sekaligus keistimewahan bernama animal manusia adalah elemen akal budi (rationalitas). Animal rationale yang melekat dengan adanya manusia tidak saja menjadikannya berbeda secara metafisis-ontologis,tetapi juga mengedepankan dan menampilkan tanggung jawab primordial dalam kehidupan dengan sesamanya manusia maupun dengan makhluk lainnya.

          Kewalahan dan kelabakan yang berakibat bencana bagi manusia zaman milenial ketika bantalan primernya sebagai makhluk rational terbongkar dengan hanya menyisahkan  elemen animalitas. Kekuatan yang hanya mengandalkan unsur animalitas dan meluruhkan unsur rationalitas  akan tampak jelas dalam modus vivendi/cara hidup manusia dalam menghidupi kehidupannya, karena hidup yang tidak direfleksikan tidak layak untuk dihidupi. Reflek instingtif yang muncul dari kehidupan animalitas saja tampak jelas dalam pola pikir dan pola tingkah laku setiap hari. Betindak dan bertingkah semaunya tanpa refleksi akan berbuntut kepada proyeksi hidup manusia yang menggandringi unsur animalitasnya. Merasa bangga dan merasa memertinggi prestise  ketika secara berkala mendekap di jeruji imbalan kemaksiatan adalah juga bagian dari orientasi manusia yang unsur rasionalitasnya terkikis dan lebih memertebal unsur animalitas.

          Perubahan itu adalah suatu keharusan karena menjadi bagian dari caranya manusia memertanggungjawabkan adanya sebagai makhluk rasional. Rationalitas sebagai-meminjam istilah metafisika-pembeda khusus/differentia spesifica dengan makhluk hidup lainnya memberi peluang sekaligus tantangan bagi manusia untuk terus menggerusnya demi kemajuan,demi peradaban. Peluang, karena keterbatasan metafisis manusia,memanfaatkan adanya demi nilai yang lebih manusiawi dan tantangan karena dengan rasionya, manusia terus berpacu dengan waktu untuk bersaing dalam persaingan yang bijak demi kehidupan yang lebih baik. Keberlanjutan ras manusia beruratberakar dalam cara beradanya yang dengannya menentukan cara bertindaknya.

          Cara berada manusia menentukan cara bertindaknya adalah salah satu prinsip dalam metafisika yang di zaman milenial ini sebagaimana diafirmasi Ihab Hassan telah diganti dengan ironi. Kata ironi yang berasal dari Bahasa Yunani eiron  yang berarti orang yang menyembunyikan sesuatu berpapasan langsung dengan perhelatan zaman ini yang suka berironi untuk kepentingan tertentu. Gaya Bahasa ironi dan tingkah kalu berironi nyata benar dari perlakuan anak zaman yang dengannya menghunjukkan balutan kemunafikkan. Kelugasan bertutur kata karena bertakbir kebenaran menjadi penanda khusus makhluk rasional. Rasionalitas yang terus mengidentifikasi kebenaran, pada zaman milenial ini dianggap suatu penjambakan peradaban. Dikatakan demikian, karena pola hidup yang menjangkarkan kebenaran dianggap sebagai “pemaksaan”. Dipaksa untuk mengatakan kebenaran lebih rasional dari pada memelintir kebenaran. Menjambak kebenaran sebagai suatu budaya di zaman milenial harus terus diupayakan sehingga kaum pengagum zaman ini terhindar dari sentuhan kebiadaban.

          Ada orang perorangan ataupun lembaga yang terus berupaya mereorientasi pemahaman manusia yang dituntun oleh zaman ini. Berbagai cara dilakukan untuk tujuan itu. Pemanfaatan kemajuan IPTEK adalah salah satu cara yang dengannya menggemakan nilai yang mengidentifikasi manusia sebagai makhluk yang bermartabat  dan tidak pernah boleh diobjekkan. Lembaga-lembaga resmi terus memperdalam metode yang dapat menggerakkan kekalutan zaman menjadi kekaguman dan kekaburan menjadi kemauan. Salah satu lembaga yang secara langsung berurusan dengan peningkatan pemberdayaan manusia adalah lembaga Pendidikan. Di setiap lembaga Pendidikan sejak tingkat awal sampai tingkat lanjut terus menyusun bongkahan-bongkahan es demi membentuk kuil peradaban manusia. Beberapa program terus digalakkan untuk menjawab tantangan zaman sekaligus meredam gejolak manusia yang melupakan peradabannya. Hemat saya, berbagai bentuk program dan peraturan dalam lembaga Pendidikan sebagai cara menjinakkan zaman demi peradaban anak bangsa.

          Kurikulum sekolah penggerak dalam tautan merdeka belajar yang gemanya semakin terasa akhir-akhir ini menjadi blue print bagi teridentifikasinya anak bangsa yang beradab. Kemajuan IPTEK sebagai sukma zaman harus dapat meningkatkan pola pikir dan pola laku anak bangsa yang terus bergelut dengan tuntutan perubahan. Kesejahteraan manusia Indonesia tidak terutama terukurnya kuantitas finansial, tetapi juga terpolakan dalam peradaban yang semakin mencirikan manusia Indonesia yang Pancasilais. Manusia Indonesia yang pintar bukan untuk memintari otang lain tetapi memberdayakan peradaban. Kecakapan pengetahuan yang diperlengkapi dengan senjata peradaban bangsa dalam tata krama adalah dandanan manusia Indonesia. Merdeka belajar sebagai nomen clatur  dalam narasi kurikulum nasional dijiwai oleh semangat mengembalikan generasi Indonesia ke cangkang budaya dan peradabannya.

This image has an empty alt attribute; its file name is IMG-20200425-WA0000.jpg
This image has an empty alt attribute; its file name is student-wearing-uniform-character-collection_188398-149.jpg

No Comments

Tinggalkan Komentar

 

Agenda

23
Jul 2023
waktu : 08:00
23
Jul 2023
waktu : 08:30
08
Aug 2022

Info Sekolah

SMAN 3 BORONG

NSPN : 50309258
JAWANG, Golo Kantar, Kec. Borong, Kab. Manggarai Timur Prov. Nusa Tenggara Timur
TELEPON 082145071833
EMAIL smantigaborong@gmail.com
WHATSAPP +62-82145071833