Info Sekolah
Sunday, 08 Sep 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 3 Borong
15 December 2021

SMAN 3 BORONG DAN OPTION FOR THE POOR

Wednesday, 15 December 2021 Kategori : Featured

Oleh: Gabriel Klaus Gaut-Guru SDK Sita

Sman3borong.sch.id-Apa pun itu, menulis tetaplah cara terbaik menyimpan kenangan. Dalam konteks Manggarai Timur, menulis adalah salah satu cara menceritakan orang-orang Manggarai Timur, baik pribadi maupun bersama  yang telah melakukan rupa-rupa hal untuk kebaikan bersama (bonum commune). Dan terasa lebih isimewa karena mereka yang diceritakan  adalah orang-orang muda yang sedang duduk di bangku sekolah,  yang di pundak mereka segala harapan   kita (generasi tua) sematkan demi keberlangsungan bangsa yang tercinta ini.

“SMAN 3 Borong Bersama Polsek dan KKI Sambangi Rumah ODGJ”, demikian salah satu judul berita Terasnkri.com  Matim, NTT Minggu, 05 Desember 2021.  Salah satu bentuk konkretisasi  program perundungan  yang  tentu saja tidak begitu saja dilepaspisahkan  dengan status yang disandang lembaga ini sebagai sekolah penggerak. Bersama kepolisian sektor (Polsek) Borong  dan relawan Komunitas Kasih Insanis (KKI) Manggarai Timur, civitas SMAN 3 Borong mengunjungi ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), disabilitas, janda, dan lansia yang  berada di tiga desa yang berbeda;  Desa Golo Kantar, Desa Bangka Kantar, dan Desa Nanga Labang, dan ketiga-tiganya ada di wilayah Kabupaten Manggarai Timur.

Dengan curah-gagas (tulisan) sederhana ini, penulis tidak bermaksud ‘retelling’-menceritakan ulang berita tersebut, toh segala sesuatunya sudah tersurat, unsur-unsur pemberitaan yang sering kita sebut 5W + 1 H sangat diperhatikan oleh peliput berita. Karenanya dalam kerangka sosialitas, ucapan terima kasih patut dilayangkan  penulis kepada  Terasnkri.com  Matim, NTT yang telah hadir sebagai pemenuh atau mungkin sarana yang menyempurnakan kebutuhan manusia sebagai homo socius. Tatanan baru globalisasi menuntut seseorang, entah dikehendakinya atau tidak untuk terhubung dengan realitas luas yang berada di luar dirinya. Dua sisi dari mata uang yang satu dan sama. Dalam konteks interaksi, Terasnkri.com  Matim, NTT telah membentuk isi informasi berkenaan dengan realitas sosial dengan segala soalnya, yang kemudian bisa ditindaklanjuti menjadi solidaritas global demi kebaikan bersama. Sedangkan dalam bingkai partisipasi, Terasnkri.com  Matim, NTT telah menularkan semangat partisipatif  (aksi peduli) bagi yang belum memulai. Sekali lagi terima kasih.

Bagi penulis  keterlibatan civitas SMAN 3 Borong, khususnya peserta didik  dalam kegiatan tersebut  tidak boleh ditanggapi biasa-biasa saja. Adalah sesuatu yang luar biasa dalam bingkai rupa-rupa kecemasan yang selalu digantungkan dan yang telah dibumikan oleh generasi tua perihal situasi dan kondisi generasi muda kita kini di era milenial.  Keterlibatan peserta didik SMAN 3 Borong dalam kegiatan tersebut, selain sebagai perwujudan perlunya transformasi pengajaran dan pendidikan di sekolah (kompetensi kolaborasi) , juga yang pertama dan terutama adalah untuk pembentukan karakter peserta didik itu sendiri. Kurang lebih demikian apa yang menjadi harapan dari Kepala SMAN 3 Borong, Bapak Konstantinus Everson Rada, S.Psi.  Beliau sungguh berharap bahwa SMAN 3 Borong ke depannya tidak sekedar sebagai tempat pesemaian, tetapi juga akan menjadi klinik untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki kecerdasan sosial-emosional serta  bersikap selalu  peka, dan selanjutnya terlibat langsung dalam misi kemanusiaan.

Bukan hal yang biasa, sesuatu yang luar biasa.  Untuk itu, dengan sedikit mengambil hak kebebasan berpendapat, tanggapan penulis terhadap berita yang dilansir Terasnkri.com  Matim, NTT Minggu, 05 Desember 2021 diberi judul “SMAN 3 Borong dan Option For The Poor”. Namun sebelum penulis dan pembaca bertolak lebih ke dalam, perlu kiranya beberapa hal berikut kita ingat kembali sekedar untuk membantu kita menemukan benang merah antaradua kata kunci tulisan ini (SMAN 3 Borong, Option for the Poor).

 Untuk diingat satu. Sejak 1992 tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Kari Kesehatan Jiwa Sedunia. Pencanangan hari itu didasarkan atas pemikiran agar masyarakat di seantero dunia peduli terhadap gangguan jiwa dan dampak yang ditimbulkannya. Dengan rumusan lain dapat dikatakan bahwa melalui penetapan tersebut, World Health Organization (WHO) berupaya memastikan orang-orang dengan gangguan jiwa dapat hidup bermartabat melalui kebijakan politik dan hukum yang berorientasi pada hak-hak asasi manusia. Memartabatkan adalah upaya memandang ODGJ  sebagai manusia seutuhnya dan menghormati mereka sebagaimana adanya.

Untuk diingat  dua. ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia. Permasalahan gangguan jiwa menurut UU Kesehatan Jiwa No. 18 Tahun 2014, merupakan permasalahn yang berkaitan dengan gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku. Permasalahan gangguan jiwa dapat dialami oleh siapa saja, dan dapat menimbulkan beban tidak saja bagi penyandangnya, tetapi juga bagi keluarganya apabila tidak mendapatkan penganganan secara cepat. Penulis tidak akan bernarasi atau berdiskusi  tentang ODGj dalam konteks Undang-Undang Kesehatan Jiwa tersebut, tetapi bercurah-gagas tentang ‘global message’ dari porsi peran civitas SMAN 3 Borong; keterlibatannya dalam kegiatan tersebut dalam bingkai perwujudan profil pelajar Pancasila. Aksi peduli civitas  SMAN 3 Borong seperti yang diberitakan Terasnkri.com  Matim, NTT oleh penulis dibaca sebagai semangat “Option for the Poor”, tindakan merawat dan berbagi kehidupan.

Untuk diingat tiga. Option for the Poor adalah sebuah perspektif yang menguji keputusan-keputusan pribadi, kebijakan lembaga-lembaga publik maupun privat, dan hubungan-hubungan ekonomi dengan melihat bagaimana kaum paling miskin mengalami penderitaan.  Karena pilihannya adalah membantu mereka yang tidak dapat membantu diri sendiri, prinsip ini dealnya adalah memberdayakan mereka dalam hidup bermasyarakat.  Opsi terhadap keutuhan ciptaan dan kemanusiaan akan mendorong setiap orang, siapa pun dia dan apa pun agamanya untuk menghargai, merawat, dan membagi kehidupan yang dianugerahkan Allah sehingga masing-masing pihak akan semakin memahami diri dan tugas panggilan untuk merawat dan berbagi kehidupan.

Penderitaan dalam gagasan ‘Option for the Poor” tidak boleh dimaknai hanya sebatas pada penderitaan lahiriah semata, tetapi juga dimensi kejiwaan manusia. Kehadiran dan kunjungan peserta didik SMAN 3 Borong kepada para ODGJ adalah wujud kepedulian lembaga ini terhadap situasi dan kondisi mereka yang menderita. Kehadiran dan kunjungan tersebut adalah aplikasi cinta yang nyata serta penghormatan terhadap keluhuran martabat para penderita. Lembaga ini merasa terpanggil untuk tidak sekedar mengajari peserta didiknya dalam sekumpulan teori tentang kiat-kiat pencegahan aksi perundungan dalam kegiatan pembelajaran semata, tetapi perlu aksi konkret karena berbagi dan merawat kehidupan itu sendiri tidak hanya berhenti di titik penyamaan rasa (berbela rasa). Lembaga ini telah bersolider dengan mereka yang menderita dan solidaritas dalam keterlibatan langsung seperti ini lebih mengena-mendarat  dalam mengangkat mereka yang menderita menjadi lebih manusiawi.

Mengajak peserta didik untuk bersentuhan langsung dengan realitas kehidupan di sekitarnya amatlah penting. Tidak cukup hanya teori yang memenuhi kepala. Salah satu intensi dari pendidikan dan pengajaran di sekolah adalah terwujudnya profil Pancasila yang beriman.  Peserta didik yang beriman dalam bingkai misi sekolah penggerak harus mampu mewujudkan iman itu dalam perbuatan. Iman tanpa diamalkan dalam perbuatan sama dengan ‘bullshit’-omong kosong. Sama halnya dengan kegiatan pengajaran dan pendidikan di sekolah, teori tanpa praketk adalah nihil karena tujuan dari segala kegiatan pembelajaran di sekolah  adalah agar peserta didik mampu menerapkan apa yang diperoleh  dalam kehidupan yang nyata.  Petikan wawancara Terasnkri.com  Matim, NTT dengan sang Nahkoda-Kepsek SMAN 3 Borong bisa jadi rujukan bahwa program perundungan (program Sekolah Penggerak)  di sekolahnya tidak berakhir pada teori dan pengetahuan saja, kegiatan pelatihan di sekolah meski berdimensi praktis; teori dan pengetahuan yang diberikan selama kurang lebih satu bulan kepada peserta didiknya  dipraktekan dalam kegiatan yang nyata, peserta didik menyentuh langsung dengan situasi dan kondisi di lapangan, dengan mengambil porsi peran sebagai pelaku. Perjumpaan dan ketersentuhan hati dengan ODGJ, disabilitas, janda, dan lansia diperlukan bagi berkembangnya nilai-nilai hati nurani dan kepedulian sosial peserta didik SMAN 3 Borong.  Mereka melihat dengan mata kepala sendiri, mendengar dengan telinga sendiri, bersentuhan dengan tangan sendiri, dan hati mereka bersentuhan langsung dengan mereka yang menderita.  Perjumpaan dan ketersentuhan hati, kesadaran dan kepedulian sosial seperti ini, adalah  karakter pelajar Pancasila yang diperlukan demi perikehidupan kebangsaan Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat di masa-masa  mendatang.

Integritas sekaligus jati diri. Keterlibatan peserta didik SMAN 3 Borong adalah integritas sekaligus jati diri SMAN 3 Borong  sebagai lembaga pendidikan formal  yang  profesional.  Premis bahwa kekurangan profesionalisme dapat merugikan suasana tidak dapat dinegasikan oleh alasan apa pun. Paket kegiatan kolaborasi antarSMAN 3 Borong dengan Polsek Borong dan KKI dalam kegiatan yang diberitakan Terasnkri.com  Matim, NTT tersebut adalah terobosan mengajar yang sangat inspiratif dari SMAN 3 Borong untuk perwujudan profil pelajar Pancasila. Adalah oase dari sisi bentuk pengajaran sekaligus pendidikan di tengah mental kawula muda kita yang lebih banyak memilih bersikap  pasif berhadapan dengan sesama yang menderita, bahkan pada kasus-kasus tertentu justru merekalah sebab utama tindakan-tindakan perundungan dalam masyarakat.

Maka tidaklah berlebihan  jika setelah membaca Terasnkri.com  Matim, NTT, edisi minggu 05/12/2021 “SMAN 3 Borong Bersama Polsek dan KKI Sambangi Rumah ODGJ” penulis  mengatakan bahwa di SMAN 3 Borong ada aliran sekaligus keterkaitan antara intelektualitas, kemurnian hati nurani, dan praktik kepedulian sosial di dalam seluruh proses pendidikannya.  Ketiga aspek tersebut begitu diperhatikan karena ketiganya merupakan pilar-pilar penting yang perlu disadari dan kemudian diajarkan kepada peserta didik, supaya mereka tidak hanya mengejar kepentingan diri pribadi.  Akhirnya, tentu kita sungguh berharap sekaligus merindukan lahirnya generasi bangsa yang peduli kepada sesama, terutama kepada mereka yang lemah dan menderita karena ujian moral paling dasar bagi sebuah masyarakat adalah bagaimana anggota-anggotanya yang paling lemah diperlakukan, dan satu kalimat yang menjadi kata kunci sekaligus menjadi roh yang menggerakkan adalah Option for the Poor. Viva SMAN 3 Borong.

No Comments

Tinggalkan Komentar

 

Agenda

23
Jul 2023
waktu : 08:00
23
Jul 2023
waktu : 08:30
08
Aug 2022

Info Sekolah

SMAN 3 BORONG

NSPN : 50309258
JAWANG, Golo Kantar, Kec. Borong, Kab. Manggarai Timur Prov. Nusa Tenggara Timur
TELEPON 082145071833
EMAIL smantigaborong@gmail.com
WHATSAPP +62-82145071833