Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu ciri paling khas dari Kurikulum Merdeka. Pembelajaran berbasis proyek tersebut dimaksudkan untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Penerapan pembelajaran berbasis proyek pada Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mengembangkan keterampilan peserta didik, memantik kreativitas serta mengajarkan peserta didik akan berbagai strategi untuk dapat bertahan dan mencapai kesuksesan dari dinamisnya kehidupan di masa depan.
Berbicara tentang penerapan pembelajaran berbasis proyek, Lembaga Civitas Akademika SMAN 3 Borong mendesain sebuah kegiatan kontekstual yang diberi judul ” Pengelolaan Lahan Tandus di Sekolah”.
Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual itu memakai alur pembelajaran yang menitikberatkan pada aksi nyata.
Pemakaian alur pembelajaran aksi nyata ini menuntut para guru beserta para siswa/i SMAN 3 Borong, untuk berkreasi sedemikian rupa menggunakan metode pertanian Holtikultura dalam mengolah lahan tandus yang ada di sekolah menjadi lahan yang berdaya guna.
Dalam menjalankan pembelajaran berbasis proyek tersebut, para siswa diminta untuk membersihkan lahan terlebih dahulu. Setelah lahan dibersihkan, para siswa kemudian diajarkan aktivitas-aktivitas pertanian seperti teknik menggembur tanah, pemotongan stek, hingga teknik menanam bibit tanaman dengan metode holtikultura yang baik dan benar.
Semua jenis aktivitas pertanian yang diajarkan kepada para siswa tersebut tentunya merupakan sebuah literasi bagi mereka agar dapat berdaya guna untuk kehidupan mereka di masa depan.
Tinggalkan Komentar