Dalam berbagai kesempatan, setiap pemikiran yang beriktiar mendalami pendidikan dan seluruh kompleksitasnya, akan selalu bertemu dan berjumpa dengan peletak pemahaman dasar pemikir kaliber KI HADJAR DEWANTARA. Penyelidikan ilmiah tentang pendidikan harus bersentuhan dengan triple pemikirannya. Kalau boleh disebut triple pemahaman KI HADJAR DEWANTARA sebagai trinitasnya konsep pendidikan indonesia yakni ing ngarso sung tulodo, ing madia mangun karsa, tutwuri hadayani. trinitas pemikiran KI HADJAR DEWANTARA terus mengemakan seluruh dinamika pendidikan Indonesia. pereformasian pendidikan kalau boleh dikatakan demikian dalam berbagai cara dan bentuk akan selalu dan terus menyulut pemikiran KI HADJAR DEWANTARA. betapa tidak, biang keladi pemikiran trinitasnya KI HADJAR DEWANTARA terus beroperasi dalam pembentukan karakter anak-anak bangsa.
pengasimilasian trinitasnya KI HADJAR DEWANTARA dalam wengko songkenya orang Manggarai
ING NGARSO SUNG TULODO/KAENG BOLO KUDU TOING-TOTO TOMBO. Problematika pendidikan bermuasal kepada intrik menjadikan diri sendiri sebagai pemimpin yang sukses memimpin diri sendiri dan dengannya mampu memimpin orang lain. pendidikan yang semestinya berperan menjadikan pribadi yang siap memimpin baik diri sendiri maupun orang lain terus menendesak orang-orang yang mengenyam pendidikan baik formal maupun non formal. keterdesakan ini adalah tuntutan yang keberadaannya menjadi identitas seorang yang berpendidikan. kegagaalan terbesar pencapaian pemikiran KI HADJAR DEWANTARA pada point ini adalah adanya diskrepansi nilai. di satu sisi seorang yang bertitel tertentu ingin memimpin orang lain, tetapi gagal total memimpin diri sendiri. memimpin diri sendiri menjadi persyaratan mutlak yang adanya selalu saling mengandaikan. ketika syarat yang satu katakan -memimpin diri sendiri- gagal, maka jangan mencoba memimpin orang lain. Keberhasilan menaklukan diri sendiri untuk menjadi pemimpin menjadi tiket VIP untuk memimpin orang lain.
ING MADIA MANGUN KARSA/KAENG ONE REHA KUDU BA NERA. Setelah kesuksesan dalam memimpin diri dan orang lain, maka dengan sendirinya mampu menjadi alat untuk menggerakan orang lain. Kehadiran seorang pribadi terdidik di tengah masyarakat harus mampu mengubah situasi tertentu. Situasi mengacu kepada adanya keadaan tertentu yang menuntun peubahan. pribadi berpendidikan harus berperan aktif sebagai pembawa terang di tengah kegelapan masyarakat. keberadaannya di tengah masyarakat adalah suluh yang menerangi. ada banyak implikasi dari keharusan seorang berpendidikan ketika berada di tengah masyarakat.
TUT WURI HANDAYANI/KAENG BE MUSI KUT NGANCENG TUMING. Dalam pemikiran pendidikan dan totalitas keberadaannya, seorang yang terdidik dituntun untuk menghunjukan dirinya sebagai pribadi yang diandalkan dalam berbagai situasi. kemampuan sehingga orang lain terdorong untuk berubah adalah finalitas yang menjadi acuan dalam pendidikan. pribadi yang berpendidkan harus menjadi model yang patut dicontohi oleh orang lain dalam berbagai segi kehidupan
rajutan sonke manggarai kiranya menjadi model penemuan jati diri anak-anaka dalam balutan pengayaan diri melalui proses pendidikan
Tinggalkan Komentar