Sman3borong.sch.id-Jejak kehidupan manusia ditelusuri dengan berbagai cara. satu di antara sekian penelusuran itu mengitari ruang adat istiadat. kerangka dasar penemuan jejak manusia karena budayanya, akan dapat memahami paling tidak pencitraan yang dilakukan oleh manusia pra aksara. berbagai simbil dalam bentuk lukisan menunjuk kepada komunikasi non verbal yang telah dijadikan sarana utama demi saling memahami baik dianatar sesama ras maupun dengan ras yang berbeda. perjelmaan komunukasi simbolik akhirnya berubah kepada bentuk suara untuk menamakan suatu hal tertentu. perkembangan ini terus berjalan dan sampai kepada pengakuan akan bahsa verbal yang mampu menjadi media untuk saling memahami.
elemen adat istiadat dengan berbagai pernak-perniknya, telah mampi mencirikan dan mengidentifikasikan diri di antara keanekaragaman yang ada. jejak penelusuran adat istiadat menelorkan paham yang menyatakan keunukan tertentu. dalam budaya Manggarai, misalnya yang dilakukan oleh lembaga SMAN 3 BORONG ada malam hari ini dalam upacara TEING HANG WURA AGU CEKI. ritus adat penghormatan ini terus menjadi kekhasan budaya orang Manggarai ketika akan melakukan suatu kegiatan. meminta restu dan doa dari para leluhur kepada PEMILIK KEHIDUPAN adalah ruang komunukasi yang ingin dipertautkan dalam upacara TEI HANG. hari ini menjadi saat meminta izin dari para leluhur suku watang yang menguasai daerah/wilayah di mana SMAN 3 BORONG berdiri. ujut umumnya tetap pada kepasrahan total kepada penyelenggaraan SANG EMPUNYA HIDUP, MORI AGU NGARAN JARI AGU DEDEK, . ketika menigkuti dengan teliti syair adat dalam upacara TEI HANG WURA AGU CEKI pendasaran utamanya bukan pada menjadikan para leluhur sebagai tuhan, tetapi secara imanensi dalam skop budaya MANGGARAI, para leluhur adalah orang-orang yang berada dekat dengan sang pemberi hidup. harapannya doa para leluhur yang dekat dengan hadirat pemberi hidup mampu menyingkapkan kesumpekan problematika hidup yang dialami manusia saat ini.
SMAN 3 BORONG yang besok akan mengadakan TALK SHOW dengan tema REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA DALAM PERSPEKTIF BUDAYA MANGGARAI, diharapkan mampu mendobrak kepenatan cara berpikir anak zaman dan dengannya mulai menata insan yang berpendidikan dengan tetap mengafirmasi rahimnya dalam budya Manggarai. kealpaan dan kelupaan akan budaya dapat dibaratkan dengan seekor siput yang kehilangan cangkangnya. melupakan budaya adalah melupakan cangkang pada mana keberadaan kita dibentuk dan digembleng. Budaya sebagai cangkang berarti menjadikannya sebagai tempat untuk berteduh. cangkang bukan saja penanda identitas tetapi juga mennyatu dengan adanya kita sebagai manusia berpendidikan dalam balutan kain songke. budaya manggarai yang lekat dengan keramahan berpola tutur kata dan tingkah laku adalah cangkang yang menentramkan peri hidup.
Tinggalkan Komentar