Salam para sahabat. Pada kesempatan ini saya mengabarkan kepada pembaca sekalian satu hal yang menakjubkan yang terjadi pada hari terakhir ujian kelas XII SMAN 3 BORONG. Untuk beberap orang istilah lejong kopi mane terdengar asing, tetapi untuk orang yang berbahasa Manggarai, istilah ini langsung dimengerti. Istilah lejong kopi mane secara harafiah berarti berkunjug untuk minum kopi pada waktu sore hari. Istilah ini berasal langsung dari penggagas kegiatan ini yang sekaligus WAKASEK KESISWAA SMAN 3 BORONG Bpk. Yohanes Birudin, S.Pd. lejong atau bertamu adalah salah satu nilai warisan leluhur orang Manggarai. Lejong/bertamu menjadi pola tradisi kekerabatan antara sesama. Kebiasaan lejong/bertamu menjadi salah satu ciri khas budaya Manggarai. Saling mengunjugi menjadi pola budaya tirun -temurun yang selain menegaskan kenyataan akan saling membutuhkan satu sama lain/saling melengkapi sebagai manusia, tetapi juga menyatakan symbol kekerabatan hakiki antara sesama manusia. Lejong/bertamu bukan saja untuk mencari sesuatu misalnya untuk minum kopi, tetapi kebanyakan budaya lejong-nya orang Manggarai menjadi suatu keteraturan. Dalam Lejong inilah akan ditemukan beberapa nilai seperti saling menyapa, saling mendengarkan,saling bertukar pikiran, dan beberapa nilai lainnya yang menunjuk kepada kekerabatan.
Bertapa berkesannya nilai rasa dalam kepedulian sosial generasi milenial SMAN 3 BORONG kelas XII yang pada hari ini mengakhiri ujiannya. Beberapa hari yang lalu saya didekati dan diinformasikan oleh WAKASEK KESISWAAN Bpk. Yohanes Birudin Bersama tim OSIS SMAN 3 BORONG untuk mengadakan suatu karya sosial dalam bentuk kepedulian, mengunjungi masyarakat yang ada di sekitar lembaga Pendidikan SMAN 3 BORONG. Pembina kesiswaan SMAN 3 BORONG memberi penegasan bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian lembaga Pendidikan untuk masyarakat yang memang layak untuk dikunjungi. Beliau menandaskan bahwa janganlah ini dikatakan bantuan sosial, karena dalam rancangan awalnya, anak-anak SMAN 3 BORONG yang pada hari ini mengakhiri ujiannya berkomitmen untuk mengumpulkan bantuan secara sukarela sesuai dengan keadaan dan akan diberikan dalam bentuk lejong kopi mane. Karya karitatif ini adalah suatu hal yang luar biasa yang dirancang oleh anak-anak kelas XII SMAN 3 BORONG Bersama WAKASEK KESISWAAN DAN OSIS. Besar atau kecinya bantuan ini bukanlah target utama dari lejong kopi mane. Saling mengunjungi untuk berinteraksi dalam suasana kekeluargaan adalah cara yang sederhana dan dengannya terus mengaktifkan cara berada kita sebagai makhluk sosial.
Berkaitan dengan rancangan lejong kopi mane ini, Kepala SMAN 3 BORONG mengapresiasi niat baik anak-anak kelas XII SMAN 3 BORONG yang sudah berpikir melampaui usianya apalagi dalam hal saling mengunjugi dan memberi penguatan sebagai makhluk sosial. Niat yang luar biasa ini menjadi kekaguman sendiri karena di tengah kekurangannya, anak-anak kelas XII tetap memberi. Salah seorang anak kelas XII yang mewakili teman-temannya memberi klarifikasi akan kegiatan ini bahwasannya mereka mengadakan lejong kopi mane bukan terutama karena kelebihan yang dimuliki tetapi karena kekuatan rasa untuk saling menyapa dalam interaksi sosial dalam saling lejong, lejong cama tau. Adapun beberapa bentuk materi yang menjadi kekep dalam lejong kopi mane berupa beberapa kebutuhan pokok (beras, beberapa lembar pakaian, sabun, garam, penyedap rasa, susu dan lain-lain).
Ada beberapa perwakilan siswa/i kelas XII yang secara langsung mengikuti kegiatan lejong kopi mane dan pembina kesiswaan dan osis.
#NTT
#NTTBANGKIT
#NTTSEJAHTERA
#DINASPKNTT
#RESTORASIPENDIDIKAN
Tinggalkan Komentar