Kopi Berbuah Lebat Di Kampung Mondo?

sman3borong.sch.id- Para yang budiman. Pada kesempatan ini saya kembali merasa tersentuh dengan kenyataan yang bagi saya patut kita perbincangkan. Awalnya saya mau menamai ini sebagai suatu fenomena alam atau dalam nada yang bombastis dapat pula disebut sebagai hasil rekayasa alam. Betapa tidak, tanaman perdagangan seperti kopi  tumbuh subur di daerah pegunungan yang rata-rata berhawa dingin. Kemungkinan cara pandang ini akhirnya sedikit kehilangan kekhasannya ketika di daerah yang bukan pegunungan, daerah yang bukan berhawa dingin, ada pohon kopi yang buahnya tidak kalah lebatnya. Keterhenyakan saya menjadi bahan refleksi kita akan adanya kenyataan yang kadang berbeda dari biasanya. Kita tidak berusaha menggugat kenyataan seperti ini dalam ranah uji coba tetapi terutama melihat adanya kemungkinan yang alam miliki untuk kita pertontonkan sebagai dapat dikatakan kekuatan alam. Panorama ilmiah dalam studi-studi akademis terutama berhadapan dengan gejala semacam ini membutuhkan penelusuran yang cukup ketat akan adanya kemungkinan hal-hal semacam ini terjadi.

Tanaman kopi yang berbuah lebat sebagaimana yang saya tunjukkan di sini berada di Kampung Mondo, Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Berdasarkan penelusuran yang penulis lakukan dan berhasil mewawancarai pemilik tanaman kopi ini menunjukan bahwa awalnya hanya coba-coba saja. Lokasi persis dari tanaman kopi ini berada di belakang rumah pasangan Bapak Anggalus Hasang dan Ibu Maria Goreti Setia. Ketika saya mengambil gambar untuk tanaman kopi yang berbuah lebat ini, saya berpapasan dengan ibu Goreti Setia dan memperoleh keterangan bahwa awalnya bibit kopi ini diperolehnya dari daerah Wukir dan menyebutkan jenis Kopi Jember. Dalam penelusuran diketahui bahwa kopi yang tumbuh di Jemer ada tiga jenis yakni Robusta, Kopi Arabika dan kopi Liberica.Sebagai seorang yang tidak tahu tentang tanaman kopi dan usaha pembudidayaan tanaman kopi, saya sungguh merasa heran sekaligus bangga dengan usaha coba-coba yang pada akhirnya dapat menunjukkan salah satu potensi tanah yang dapat menumbuhkan tanaman perdagangan sejenis kopi. Kopi yang berbuah lebat ini bagi saya adalah tanda bahwa alam memiliki cara tersendiri untuk menunjukan kemampuan dirinya memberi kesempatan kepada manusia untuk diberdayakan sehingga mampu menopang kehidupan perekonomian. Dengan ini pula mau ditandaskan tentang kutukan yang sama kepada pihak-pihak yang mencemari dan bakhan merusak lingkungan. Kesadaran akan kenyataan mendasar bahwa manusia bukanlah pemilik alam, tetapi salah satu bagian dari alam. Dalam dunia akademisi dikenal istilah makro kosmos dan mikro kosmos. Manusia adalah mikro kosmos dan alam keseluruhan adalah makro kosmos. Sebagai salah satu penghuni jagat raya, manusia terus berusaha untuk memberdayakan sumber daya alam sehingga dapat berhubungan secara tidak terbantahkan dengan pemberdayaan sumber daya manusia. Salam seruput kopi dari kampung Mondo.