Nama : Wilibrodus Barus
Instansi : SMA Negeri 3 Borong
Pendidikan merupahkan tuntunan, sebagai tempat tumbuhnya anak dan mereka memiliki kecakapan, kecerdasan, potensi masing-masing karena mereka adalah mahluk hidup. Sehingga akan bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat mereka masing-masing. Anak-anak bukan sebuah benda mati yang harus kita perlakukan semau apa yang kita inginkan, seperti memahat sebuah patung oleh seorang pengukir sesuai dengan kehendaknya untuk melahirkan sebuah karya seni yang memukau.
Pada dasarnya segala keputusan yang diambil oleh seorang guru didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. Segala hal yang kita lakukan, harus tertuju pada perkembangan murid, bukan pada pemuasan diri kita sendiri, maupun orang lain sehingga peserta didik bukan hanya sebagai obyek namun dia juga adalah sebagai subyek. sehingga kita melihat karakter siswa sebagai kodrat alam yang sudah terbentuk dari sejak lahir peserta didik itu sendiri atau dengan kata lain bahwa peserta didik adalah bukan sebuah lembaran kosong yang harus di isi, sebenarnya bahwa lembaran itu sudah ada isinya guru hanya bertugas menuntun peserta didik dan menggali segala potensi yang ada pada diri anak untuk dapat di kembangkan sehingga peserta didik merasa bahagia akan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesenangan dan potensi yang dimiliki peserta didik.
Sesungguhnya memahami betul tentang filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara.. untuk menuntun siswa untuk mefasilitasi laku siswa, menebalkan kodrat baiknya, guru harus biasa menemukan potensi bakat minat, dan menjadi panutan dan teladan bagi peserta didik, hendaklah pula bahwa membangun kepercayaan diri anak untuk dapat berguna di masa yang akan datang dan peserta didik bukan tabularasa mereka adalah mahaguru bagi dirinya sendiri dan harus memperhatikan karakter peserta didik itu sendiri. Bagaimana membangun karakter peserta didik tentu saja hal ini tidak di bangun oleh para pendidik saja namun harus saling kolaborasi dengan berbagai pihak yaitu
1. Lingkungan Keluarga karena merupakan tempat persemaian awal peserta dalam pembentukan karakter untuk mengajarkan Budi Pekerti, sehingga Keluarga hendaknya membangun kondisi yang baik.
2. Lingkungan Masyarakat Faktor lingkungan masyarakat juga menjadi salah dukungan dalam proses perkembangan diri anak, Ketika lingkungan masyarakat kurang kondusif sebagai tempat bertumbuh dan berkembangnya anak maka karakter yang dibentuk pula akan mempengaruhi kehidupan anak itu sendiri. Karena lingkungan masyarakat sebagai tempat belajar “Learning by doing”
3. Lingkungan sekolah sebagai tempat untuk menimbah pengetahuan atau ilmu sehingga sekolah juga menciptakan sebuah tempat bermainnya anak karena sekolah merupakan rumah kedua bagi anak.
Adapun yang harus di lakukan oleh guru yaitu memahami betul apa nilai dan peran yang harus di miliki oleh pendidik. Sebelum mengubah peserta didik tentu saja guru harus memahami betul nilai dan peran yang harus dimiliki agar tercapai segala harapan dan tujuan dari pendidikan itu sendiri untuk mewujudkan peserta didik yang berlandaskan profil Pelajar Pancasila nilai-nilai dan peran yang harus di miliki oleh guru antara lain.
Dengan memahami nilai yang ada diatas saya yakin pendidikan akan semakin maju dan berkembang sesuai dengan kondisi kita saat ini, tentu saja bukan hal yang muda membutuhkan komitmen bersama dalam rangka mewujudkan apa yang diharapkan. Selain dari nilai yang harus di miliki tentu juga kita harus tergerak, bergerak dan menggerakan dengan melakukan peran sebagai seorang guru yaitu
Dilihat dari apa yang terjadi tentu saja bukan suatu perkara muda untuk kita terapkan, karena ini bukan menbangun sebuah jembatan untuk kita lewati tetapi ini kita membangun manusia yang memiliki karakter yang beragam dengan kebutuhan yang beragam dan kondisi dan situasi yang beragam pula, sehingga untuk tercapai segala harapan ini membutuhkan suatu proses panjang dalam rangka mewujudkan pendidikan yang baik, yang berkulaitas seperti yang diharapkan oleh kita semua.
Tinggalkan Komentar